Kalau aku punya pacar, tingginya pasti lebih dariku sehingga aku akan menengadahkan kepalaku untuk memandangnya. Atau hampir setinggi aku, tak apa, yang penting aku tahu dia menyayangiku sebesar aku menyayanginya.
Kalau aku punya pacar, ia adalah orang yang senang tertawa, menyukai humor dan selalu menertawai diriku. Dia pikir akulah yang selalu membuat dirinya tertawa. Dia akan menepuk kursi di sebelahnya, menyuruhku untuk duduk di sampingnya, dan menawarkan kue kacang. Dan aku akan berkata bahwa aku tidak suka kacang.
Kalau aku punya pacar, dia bukan seorang yang porno. Dia menghormatiku sebagai perempuan, dia akan berlaku sebagaimana seorang gentleman memperlakukan perempuan.
Kalau aku punya pacar, aku akan memeluknya ketika aku duduk di belakangnya di atas motor.
Kalau aku punya pacar, dia akan mengetahui segala tentangku padahal sepertinya dia tidak pernah terlihat mencari tahu tentang sesuatu. Dia akan mengetahui ukuran sepatu dan bajuku, kebiasaan-kebiasaanku, bahkan makanan kesukaan ibuku.
Kalau aku punya pacar, dia akan sebang begitu aku menyelesaikan sebuah tulisan di blogku. Dia tidak berlebihan, dia akan memuji dan memberi masukan dengan kata-kata yang lembut.
Kalau aku punya pacar, mungkin kami akan bertengkar sebentar. Tapi kami berusaha untuk cepat-cepat menyelesaikannya, membuatnya lebih baik, dan saling memaafkan. Karena kami tahu kami tidak mau kehilangan satu sama lain.
Kalau aku punya pacar, kami akan saling merindukan.
Kalau aku punya pacar, dia mungkin bukan orang yang romantis. Dia mungkin tidak memberiku bunga atau coklat, tapi dia suka menyelipkan sesuatu ke dalam tasku. Entah itu buku yang selama ini kuinginkan atau hanya secarik kertas dengan tulisan “let me be your blanket when your heart is cold”.
Kalau aku punya pacar, dia tidak suka melihatku menangis. Dia akan memelukku, membiarkanku tenang, lalu mengajakku jalan-jalan ketika aku bersedih. Sebaliknya, dia akan ikut tertawa jika aku tertawa.
Kalau aku punya pacar, tangannya tidak akan memiliki otot-otot besar seperti binaragawan. Tubuhnya sedang, sebagaimana diriku.
Kalau aku punya pacar, keluarganya akan menerimaku dengan hangat. Seluruh anggota keluarganya akan mengenalku dan mengajakku berbuka puasa bersama.
Kalau aku punya pacar, aku akan senang sekali menunggunya ketika dia shalat Jumat. Dan aku akan senang melihatnya memakai baju koko. Tidak pakai juga tidak apa-apa, tapi di tangannya ada sebuah sajadah yang dibawanya.
Kalau aku punya pacar, dia akan terlihat sangat tampan ketika memakai jas.
Kalau aku punya pacar, aku akan membuat diriku lebih dewasa dalam berpikir. Aku akan belajar bagaimana menghargai orang lain, mencoba mengurangi sifat egoisku, dan memahami perasaan orang lain.
Aku akan menunggunya, dia yang disiapkan oleh Tuhan . Dia yang mempunyai separuh hatiku, dia yang terbaik dari semua laki-laki yang pernah kutemui. Dia ada di suatu tempat, entah itu ribuan kilo jauhnya atau mungkin hanya beberapa langkah dan tepat di mataku. Dia di sana untuk kutemukan…
6 comment:
deh banyakna mw na ine
tapi mudah-mudahan dapat pacar seperti itu
hahaha itu kan kalau,
gak dapat kayak gitu juga gak apa2..
jeny :')
tau da...ngena skali jean :)
hampir semuanya... yg beda cuman kata"kalau" karena kenyataannya sy sudah punya :)
hahaha thanks..
sebenarnya ini sudah lama skalimi saya buat, pernah saya kasih ikut lomba di majalah gadis waktu sma dulu. sempat juga saya post di blog lamaku tapi saya post ulang di sini..
yah ini kan kalau, lagian saya juga adami pacarku. hahaha.. tapi gak apa2lah, saya bersyukur dengan yang saya dapatkan sekarang..
teruskan bakat nulismu jeny sayang :* :)
hahaha makasih kakak..
Post a Comment