Well, Trinity yang saya maksud di sini bukan pasangannya Neo di trilogy The Martix. Trinity yang saya maksud adalah backpacker sekaligus pengarang buku Naked Traveler dan penulis blog
The Naked Traveler
Then who’s another Trinity?
Yah, dia adalah mama saya. Memang sih, jam terbang traveling mama saya memang tidak sehebat Trinity yang sudah menjelajah sampai sekitar 42 negara. Track mama saya sendiri sudah sampai Asia Timur dan Tenggara, Eropa Barat, dan Amerika Serikat. Untuk Indonesia sendiri hanya tanah Irian yang belum mama saya datangi. Selebihnya sudah dia jelajahi sejak zaman kuliah.
Pikiran ini terlintas ketika tadi pagi saya berbincang dengan mama. Awalnya sih, hanya perbincangan sebatas rencana saya berangkat ke Sorowako untuk magang di Inco selama 4 bulan. Saya yang selama magang nanti akan digaji cukup besar berencana akan menggunakan uang itu untuk liburan tahun baru di Bali sekaligus reunion dengan teman-teman I-STEP saya akhir tahun nanti. Mama yang memang doyan dan berpengalaman dengan urusan traveling ‘disentil’ sedikit saja dengan kata ‘liburan’ langsung nyerocos panjang lebar.
Dan hasilnya seperti biasa, cerita mama selalu bikin iri bukan kepalang! Yang tambah bikin sirik, mama tadi cerita soal pengalamannya berlibur di Gili Trawangan, salah satu dari 3 The Gili’s yang ada di Nusa Tenggara, tempat yang bahkan oleh Trinity dalam bukunya di iya-kan sebagai salah satu lokasi liburan terbaik di Indonesia. Wahhhh, saya sampai menyuruh mama saya berhenti bercerita saking tidak mau kelewat cemburu dengan pengalamannya.
Bukannya berhenti, mama malah makin semangat cerita tentang pengalaman travelingnya waktu kuliah dulu. Mama yang dulunya kuliah di Bandung memang selalu traveling dengan teman-temannya saat liburan, alasannya gak bisa pulang ke Makassar karena tiket mahal, jadi yah bareng ama teman-teman kampusnya berkelanalah dia keliling Indonesia Barat, mulai dari naik motor keliling sampai nekat naik kapal laut keliling Sumatra yang pada masa itu lumayan ribet karena belum ada handphone dan internet.
Lantas kenapa mama saya bisa doyan traveling? Ternyata selain karena keluarga besar The Hamzah’s yang semua punya hobi jalan-jalan, faktor lain karena mama saya sempat diledekin sama teman kuliahnya, Tante Yensus. Tante Yensus yang orang Padang sempat traveling keliling Sumatra sama mama. Pas nyampe di Jambi, ada penduduk yang nanya ke mama, “Udah pernah ke Toraja, belum?”. Mama yang emang belum pernah ke sana kontan aja jawab belum. Woalah, yang ada penduduk itu dan Tante Yensus malah heran.”Kok bisa sih kamu belum pernah ke Toraja, padahal kita yang di Sumatra aja pengen banget ke sana. Malu donk, udah keliling Indonesia tapi belum ke Toraja”. Wah, kontan aja mama malu diledekin begitu, udah berkelana di tanah orang sementara tanah sendiri belum di jelajahi. Sejak itulah mama berniat traveling keliling Indonesia sampai ke pelosok lain. Jangan sampai pas mama liburan ke luar negeri malah di ledekin lagi sama penduduk luar karena gak punya pengalaman traveling di negeri sendiri.
Anyway, setidaknya pengalaman traveling mama sangat inspiratif dan memotivasi. Mama saya yang tampilan luarnya sangat sederhana dan tidak mewah sepintas memang seperti ibu-ibu pada umumnya. Tapi kalau ditanya soal pengalaman traveling, mama saya sangat kaya akan pengalaman. Yah, mama memang tidak pernah pusing dengan barang mewah dan kekayaan, semua gajinya habis untuk traveling ke tempat impian. Gaya hidup itu juga diturunkan kepada anaknya, terutama saya yang sudah kuliah tahun ke 3. Saya yang juga doyan traveling dan terbiasa jalan-jalan sejak kecil selalu diberi semangat, “Ayo Jey, jangan malas kuliah. Cepat selesai, biar bisa kerja, punya banyak uang trus traveling. Mama gak bakal minta uangmu, yang penting kamu juga bisa jalan-jalan seperti mama muda dulu”. Wahh, siapa yang gak semangat coba, dikasih semangat dan iming-iming seperti itu? Mau doonnkkkk…..
Yang jelas saya bangga dengan keluarga saya. Bagaimana orang tua saya membesarkan saya tidak dengan kemewahan dan barang mahal, tetapi dengan pengalaman traveling yang selalu mereka hadiahkan kepada saya. Adik saya yang masih kelas 5 SD malah sudah 3 kali trip keliling Jawa, dan kali trip keliling Bali dan Lombok. Itu baru di Indonesia lho, kalau saya cerita pengalaman traveling mama atau papa saya yang pernah tinggal di luar negeri, wah itu malah bikin sirik lagi! Saya saja kalau mendengarnya sampai mencubit mereka saking ngebetnya pengen cepat-cepat punya uang sendiri dan traveling ke tempat impian saya.
Finally, tiba-tiba saya teringat. Saya sendiri belum pernah ke Toraja. Malah waktu saya ikut karantina lomba karya ilmiah nasional di Bogor 2009 lalu teman saya, mbak Lastri, peserta dari Jogja juga sempat menanyakan tentang Toraja, dan saya belum pernah ke sana. Wah malu deh, udah traveling sampai Sidney tapi Toraja yang cuma 310 km belum pernah saya kunjungi. Padahal Toraja adalah 1 dari 7 tempat dengan budaya terunik di Indonesia. Saya pun memutuskan, sepulang dari Sorowako nanti saya harus ke Toraja! Biar nanti kalau akhir tahun nanti saya reunian di Bali saya bisa cerita tentang Toraja ke Mbak Lastri! Mau ikutan?
|
foto liburan keluarga saya di Gili Trawangan dan Jogja |